Franck Ribery, gelandang timnas Prancis
Islam Membawa Kedamaian
Oleh:
M Fuad Fadli
Penulis adalah redaktur Pelaksana Majalah IJTIHAD
Sidogiri
Bagi semua pecinta sepak bola dunia, tidak asing lagi dengan
nama Franck Ribery. Karena pemain yang berwarga negara
Prancis ini mempunyai talenta yang sangat tinggi. Serta skill yang indah dalam
mengolah bola. Hingga ia sering memperoleh penghargaan sebagai pemain terbaik.
Namun siapa kira jika gelandang serang Timnas Prancis ini ternyata seorang
muallaf.
Franck Ribery dilahirkan di
Boulogne-sur-Mer, Prancis, tepatnya pada tanggal, 7 April 1983.
Ribery—panggilan akrabnya—memiliki postur tubuh 175 cm. Ia memulai kariernya di dunia sepak bola
dengan bergabung bersama tim Boulogne (2001-2002) di tanah kelahirannya. Kemudian,
ia pindah ke Olympique Ales(2002-2003), Sta de Brestois (2003-2004), FC Metz
(2004), Galatasaray (2005), dan Olympique Marseille (2005-2007). Sekarang
Ribery memperkuat tim raksasa asal Jerman, Bayern Muenchen.
Banyak penghargaan yang telah ia
peroleh. Antara lain, gelar Fortis Piala Turki bersama Galatasaray pada musim
2004/2005, Piala Intertoto bersama Olympique Marseille di tahun 2005, Piala
Liga Jerman bersama Bayern Muenchen di tahun 2007, Piala Jerman dan Bundesliga
Jerman di tahun 2008. Selain itu, penghargaan Pemain Terbaik Prancis di tahun
2007 dan 2008, juga pesepakbola Jerman terbaik di tahun 2008.
Masuk islam
Ada dua versi mengenai masuk
islamnya Ribery. Dan keduanya tidak dibantah atau dibenarkan olehnya. Tetapi ia
berkata, islam telah membawanya pada keselamatan.
Pertama, pada tahun 2005 ia
memperkuat tim raksasa Turki, Galatasaray. Semasa berada di Turki, yang
mayoritas penduduknya beragama Islam. Ia sering berkumpul dan berdiskusi
bersama komunitas muslim. Hingga akhirnya ia menemukan agama yang telah
membawanya pada kedamaian.
Kedua, istri Ribery, Wahiba Belhami,
yang asli Maroko itu memiliki peran penting di dalam keislamannya. Serta ia
pernah tinggal di negara itu selama satu tahun. Berkat pernikahannya dengan
gadis Maroko itu, ia memeluk agama islam. Dan ia telah dikaruniai dua anak,
Hizsya dan Shahinez.
Pada Piala Dunia 2006 di Jerman,
keislaman Ribery terkuak. Saat itu, Ribery menengadahkan tangannya untuk berdoa
sebagaimana yang dilakukan oleh orang Islam, sebelum pertandingan antara timnas
Prancis kontra timnas Swiss. Dan perbuatannya tersorot publik. Dan semua orang
bertanya-tanya dengan yang telah dilakukan olehnya. Namun berkat permainannya
yang cemerlang, publik tak menghiraukan
dengan sikap pemain bernomor punggung 22 itu.
Rutinitas berdoa yang dilakukan Ribery sebelum pertandingan
akhirnya terkuak juga. Ia mengaku kepada publik jika dirinya telah memeluk
agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dan ia mengatakan di hadapan publik
bahwa Islam telah membawanya pada keselamatan dan kedamaian dan menjadi spirit
dalam segala aktivitasnya, tak terkecuali dalam bermain sepak bola.
Panggilan dari tanah suci
Tidak hanya
melaksanakan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan zakat, Ribery
juga telah mendapatkan panggilan dari tanah suci untuk menunaikan ibadah umrah.
Keberangkatan pertamanya terjadi pada awal tahun 2009. Saat itu Ribery sedang
membela timnya Bayern Munchen untuk melakoni pertandingan persahabatan di
Jeddah. Sambil menyelam, minum air. Begitu pepatah mengatakan. Pemain Terbaik
Prancis di tahun 2007 dan 2008 tidak mensia-siakan kesempatan berharga ini. Ia menunaikan
ibadah umrah bersama rekan timnya yang juga muslim, Hamit Altintop. Dengan
menempuh perjalanan sekitar 70 km dari Jeddah menuju Mekkah.
kunjungan ke
tanah suci dan shalat di Baitullah begitu membekas di hati pria kelahiran 7
April 1983. Terbukti, setahun kemudian ia kembali melaksanakan umrah. Namun
kali ini ia di temani rekannya di timnas Prancis, Nicolas Anelka.
Setelah
melakukan umrah, kini ia tengah menanti waktu untuk melaksanakan ibadah haji.
Tapi hal itu di rasa sulit baginya. Pasalnya untuk melakukan haji, butuh waktu
sekitar 40 hari. Sedangkan jadwal pertandingan sangatlah padat. Akhirnya, ia
harus menunggu hingga gantung sepatu dari lapangan hijau.
Islam mengubah
kepribadiannya
Di tengah padatnya jadwal
pertandingan, ia tidak lupa untuk melaksanakan shalat yang menjadi kewajiban
orang Islam. Dalam keadaan apapun ia tetap menunaikan shalat. Menurutnya,
shalat adalah tiang agama yang harus ditegakkan.
Sungguh Islam telah merubah kepribadiannya. Semula Ribery
yang dikenal sebagai sosok yang arogan dan keras kepala, kini telah berubah
menjadi Ribery yang ramah dan rendah hati. Berkat perangainya yang bagus, ia
sangat disenagi oleh rekan-rekannya di Bayern Muenchen
maupun di timnas Prancis.
Di berbagai kesempatan, ia selalu
menyapa semua orang yang dijumpainya. Karena bapak dua anak ini ingin menjadi
teman bagi semua orang. Ia juga tidak menolak jika ada fansnya yang ingin foto
bersamanya atau meminta tanda tangannya. Dan itu ia lakukan dengan senyuman
yang mengembang di bibirnya. Menurutnya, ia ingin menjadi seseorang yang
berkepribadian rendah hati dan ramah pada semua orang.
Steve Bradore dari Organisasi
Syuhada, yang melayani mualaf di Prancis sangat bangga sekali atas islamnya
Ribery, karena penampilannya yang khas dan rendah hati.
Ribery bersyukur atas nikmat yang
telah ia peroleh. Mengingat semasa kecil, ia hidup dalam kesulitan. Dan ia juga
menyadari bahwa apa yang ia peroleh ini tidaklah kekal. Karena roda kehidupan
selalu berputar. Hari ini bernasib untung, bisa jadi besok bernasib malang. Dan
semua kehidupannya ia hadapi dengan tenang dan pasrah pada Maha Kuasa.
Raja Bavaria
Kecerdikannya dalam mengolah si
kulit bundar, jiwa sosialisme yang bagus, serta ketaatan dalam beribadah.
Menjadikannya sebagai figur kesayangan publik Munich saat ini. Duet striker
Miroslav Klose dan Luca Toni boleh menyita perhatian lewat produktivitas
golnya, tapi Ribery lebih berperan dalam hal kreasi permainan di lapangan
tengah.
Maka, tidak salah jika Bayern
Muenchen rela memboyongnya ke Allianz Arena dengan harga yagn selangit, 26 juta
Euro. Nyatanya, hanya dalam beberapa pertandingan Ribery telah memalingkan
pandangan fans FC Hollywood padanya. Dan jangan heran kalau di depan
Theatinerkirche, yang ada di pusat kota tersebut, terpampang billboard raksasa
bergambarkan Ribery memakai jubah raja, disertai tulisan “Bayern Hat Wieder
Einen Konig” alias “Bavaria punya raja lagi”. Bavaria adalah julukan lain dari
Bayern Muenchen selain FC Hollywood.