GELAP GELIP KEJAYAAN
ISLAM
Masa depan islam adalah
tema yang sangat menarik untuk kita bahas pada saat ini. Sejak runtuhnya
khilafah Ustmaniyah di Turki, umat islam menjadi kehilangan pengaruh di mata
dunia. Pasca tumbangnya Uni Soviet dan diperkuat oleh serangan 11 september
2001, islam dianggap sebagai satu-satunya ideology yang menjadi ancaman dunia, khususnya
barat. Hingga hari ini kita saksikan nasib umat islam dirongrong oleh
macan-macan dunia seperti AS, Eropa, dan Rusia yang satu sama lain saling menancapkan
taring pengaruhnya di dunia islam.
Dari kenyataan ini
muncullah suatu pertanyaan, masih adakah harapan bagi umat ini untuk
menyongsong masa depannya yang cerah dan gemilang yang bebas dari intrevensi
dan tekanan asing? Masih adakah harapan bagi ummat ini untuk memimpin dan menjadi
guru dunia untuk yang kedua kalinya? Maka berangkat dari sini, penulis merasa
tergugah untuk menyampaikan dan meyakinkan pembaca akan suatu kenyataan bahwa masa
depan hanyalah milik ummat islam.
Dalam menyongsong masa
depannya, umat islam terbagi tiga golongan. Pertama, golongan salaf yaitu
mereka yang berpegang teguh dengan ajaran islam sebagaimana para pendahulu, dan
mengikuti secara rinci Sunnah Rasulullah SAW, akan tetapi anti dengan apa yang
datang dari luar islam, Kedua, golangan wasathiyah (moderat) yang menengok masa
lampau, hingga terpesona dengan peniggalan islam, kemudian menatap hari ini dan
memimpikan masa depan yang cereah.
Ketiga, golongan orang yang ‘silau’ dengan kemajuan peradaban barat. Ketiga
golongan tersebut sepakat bahwa masa depan hanya milik umat islam, akan tetapi
mereka hanya berbeda pendapat bagaimana tentang format islam masa depan. Para
ulama salaf meyakini bahwa masa depan hanya milik islam sesuai dengan apa yang
dikabarkan Alqur’an (QS 3:40), tidak perlu memikiran panjang lagi. Selanjutnya
Yusuf Qaradhawi dalam bukunya Ummatuna Baina Qornaini (Umat Kita diantar Dua
Abad;Darus Syuruq, Kairo, 2000) punya rumusan menarik bagimana masa depan aka
menjadi milik ummat islam. Rumusan ini diistilahkan dengan siklus peradaban.
Beliau berpendapat bahwa setiap peradapan akan mengalami siklus. Beliau
membenarkan teori benturan peradaban Huntingtong, tapi akan dimenangkan umat
islam. Tak kalah menariknya pandangan Dr Hasan Hanafi yang merumuskan jalan
peradaban. Menurut pandangannya, saat ini umat islam berada diantara dua masa
yang membimbangkan, yaitu masa berahirnya peradapan Barat yang belum juga
habis, dan masa kejayaan islam yang belum juga datang.
Tantangan Umat dalam menyongsong
masa depannya, umat islam di hadapkan pada berbagai tantangan internal maupun
eksternal. Tantangan internal berupa perpecahan di tubuh umat islam sendiri,
yang senantiasa di manfaatka musuh untuk menghancurkan islam perpecahan antara
madzhab serta antar gerakan pembaharuan juga terjadi lantas, kalau kemenangan
datang siapakah yang memimpin umat ini? Tentang internal lainnya adalah
diktatorisme di Negara islam yang tentu saja sangat menghambat langkah-langkah
dan mempersempit ruang gerak-gerik umat islam. Selain itu kemiskinan, dan
keterbelakangan pendidikan, dimana hampir setengah umat islam hidup dibawah
garis kemiskinan dan pendidikan yang memperhatikan juga menjadi tantangan
tersendiri. Sedang tantangan eksternal berupa system demokrasi yang dipaksakan
oleh barat kepada dunia islam. System yang sangat bertentangan dan tidak pernah
dikenal dalam islam ini sungguh menghambat. Sebab hukum dan kebijakan dalam
islam adalah keputusan langit (ALLAH SWT) bukan keputusan bumi (kemufakatan
manusia ) isu terorisme yang di alamatkan barat kepada islam menimbulkan
ketakutan terhadap islam muncul secara berlebihan.tantangan eksternal lainnya
adalah impirialesme dalam segala bidang yang terus memojokkan islam. Sebagai
contohnya, sebut saja propaganda mereka yang terkenal dengan new world order
(Tata Dunia Baru) timur tengah baru dan new map (peta timur tengah baru) contoh
lainnya adalah tangan-tangan barat selalu mengendalikan keputusan dunia islam
seperti dalam masalah palestina.
Masa depan sangat
ditentukan oleh kemampuan umat islam untuk menjawab semua tantangan yang
dihadapinya dalam hal ini umat islam perlu merenungkan beberapa poin berikut
pertama, umat islam harus kembali kepada al-Quran dan Sunnah. Kedua, dunia
islam harus mampu berperan sebagai pengendali kebijakan politiok negaranya, dan
berani menolak segala intervensi serta tekanan asing. Politik adalah pintu
utama yang paling mudah bagi suatu Negara untuk bisa melewati semua tantangan
yang ada. –ketiga, dari sekarang umat islam harus mulai menanam agar bisa
menuai di masa depan. Karena sebagaimana ditulis ahmad Ar Riswani dalam
makalahnya masa depan islam dan islam masa depan (Darul Fikr, Bairut,2003)
bahwa apa yang kita kerjakan sekarang adalah apa yang akan kita tuai di masa
depan artinya kita harus membangun umat ini dengan memberikan pendidikan yang
sehat dan benar sehingga terwujudlah generasi muslim yang unggul dan
berkualitas. Keempat, umat islam harus berdialog dengan peradaban laun
khususnya peradaban barat, kemudian menjelaskan kepada mereka bagaimana ajaran
islam yang sebenarnya. M Sa’id Ramadhon Al Buthi dalam artikelnya maa depan
islam dan tantangan masa kini (darul Fikr,Bairut,2003) menyarankan agar umat
islam meyakinkan berat bahwa islamlah yang mampu menjaga mereka dari
kehancuran. Kelima umat islam wajib membebaskan bumi palestina dari jajahan
Zionis Israeln dan bumi Irak –Afganistan jajahan Amerika. Masa depan islam
bukanlah suatu temayang dimunculkan untuk menampilkan wajah baik islam di barat
akan tetapi merupakan bagian dari perjalanan umat islam sendiri dalam mengarungi
sejarah hidupnya usaha untuk menggapai masa depan yang baik tidaklah cukup
dengan ceramah-ceramah di masjid atau seminar-sseminar di universitas.
By:
Saikoji Lanang
Markas Arab