Efek positif shalat bagi beberapa penyakit
Shalat memiliki efek positif bagi kesehatan tubuh. Dalam sebuah
hadits, diriwayatkan bahwa Rasulullah melihat Abu Hurairah dalam kondisi tidur
dan sepertinya merasakan sakit perut. Rasulullah berkata, “wahai Abu Hurairah,
apakah perutmu sakit?”
Abu Hurairah menjawab: “benar”. Rasulullah berkata:
“berdirilah ! Kemudian shalatlah. Sesungguhnya, dalam shalat
terdapat obat” (HR. Ibnu Majah No: 3.585)
Hasil penelitian dunia kedokteran modern menunjukkan manfaat lain dari
shalat. Diantaranya adalah
1.
Varises
Secara definitif, penyakit ini dapat di artikan sebagai kelainan
pada urat-urat kaki yang di tandai dengan munculnya urat-urat kasar,
berkelok-kelok, dan di penuhi dengan darah di ujung kaki bagian belakang. Varises ada dua macam. Pertama, varises
permulaan yang muncul karena adanya urat yang tersumbat atau karena lemahnya
dinding urat. Kedua, varises lanjutan yang muncul karena penyumbatan pada urat
dalam yang berpengaruh terhadap kemampuannya dalam melaksanakan tugas.
Dr. Taufik Ulwan (seorang dosen jurusan pembedahan umum di Fakultas
Kedokteran Universitas Iskandariyah Kairo Mesir). Menambahkan munculnya varises
biasanya di tandai dengan perih, keluar darah, perubahan kulit, dan rusaknya
fungsi ujung kaki paling bawah.
Varises merupakan penyakit yang hanya menyerang manusia. Ada enam
Faktor yang di anggap sebagai penyebab utama timbulnya penyakit ini. di
antaranya adalah keturunan, pola makan dan jenis makanan, berdiri terlalu lama,
kegemukan, gangguan pada sirkulasi darah dan gangguan hormon.
Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Dr. Taufik Ulwan,
shalat ternyata bisa mencegah varises. Survey membuktikan bahwa 10 % penderita
varises merupakan orang-orang yang rajin melaksanakan shalat. Sedang penderita
yang tidak pernah melakukan shalat mencapai 90 %. Menutnya, hal ini dikarenakan
beberapa sebab. Pertama, gerakan-gerakan shalat yang istimewa mampu
memperkecil tekanan pada dinding-dinding yang lemah bagi urat-urat kaki bagian
luar. Kedua, shalat mampu mengaktifkan kerja pemompaan urat-urat bagian
samping sehingga meringankan tekanan pada urat-urat bagian luar. Ketiga,
gerakan shalat bisa memperkuat dinding-dinding urat yang lemah melalui
peningkatan zat-zat makanan pembangun tubuh untuk pembentukan organ. Keempat,
shalat sangat berperan dalam memperlancar aliran darah sehingga akan memperkuat
dinding urat nadi yang lemah.
2.
Jantung
Jantung adalah salah satu organ tubuh terpenting yang berfungsi
sebagai pemompa darah untuk di alirkan ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, ia
terletak di tempat yang paling aman. Jantung di tempatkan di dalam tulang rusuk
agar terlindung dari benturan luar. Jantung mulai berdenyut saat seseorang
masih di dalam Rahim ibunya, dan terus berdenyut 70 hibgga 100 kali per menit
tanpa berhenti. Denyut jantung rata-rata orang sehat adalah 10.000 kali
perhari. Selama hidup, jumlah ini keseluruhannya menjadi 255 juta denyut
jantung.
Di antara tugas yang paling sulit bagi jantung adalah mengalirkan
darah ke kepala dan organ tubuh bagian atas dada karena harus memompa menuju
arah yang berlawanan dengan gaya tarik bumi. Sujud dalam shalat merupakan
posisi untuk mempermudah jantung dalam memompa darah ke otak, mata, hidung,
telinga, dan bagian-bagian yang lain. Hal ini di sebabkan posisi kepala berada
lebih rendah dari pada posisi jantung, sehingga darah akan terpompa dengan
cepat dan akan naik ke urat nadi yang di namakan aorta, yaitu urat nadi inti
yang keluar dari jantung dan bertanggung jawab terhadap pembagian darah ke
seluruh tubuh.
Ketika proses pengangkatan kepala dari sujud, darah juga akan
mengalir ke paru-paru (bilik kanan) dari paru-paru darah akan mengalir menuju
rongga jantung bagian kiri atas (bilik kiri) di saat bangun dari sujud. Oleh
karena itu, sujud memiliki peran utama dalam membantu paru-paru untuk
membersihkan darah dari karbondioksida dan mengambil oksigen. Kondisi seperti
dapat memperlancar peredaran darah dari jantung ke paru-paru bagitu juga
sebalikinya.
3.
Penyakit
tulang
Penyakit tulang merupakan kelainan yang dapat menyerang siapa saja
tanpa melihat usia. Hal ini terbukti bukan hanya orang-orang yang lanjut usia
saja yang terserang penyakit ini. penyakit yang menyerang pada tulang punggung,
pengeringan pada tengkuk serta rasa sakit pada kedua lutut di anggap sebagai
salah satu penyakit yang menakutkan.
Profesor Faridah Al Balusi (seorang kepala bagian terapi pengobatan
alami di Rumah Sakit Militer Bahrain) mengatakan, pelaksanaan shalat dengan
berdiri lebih baik daripada duduk meskipun bagi orang-orang yang sudah lanjut
usia yang merasa letih dan kesusahan, kecuali bagi orang yang menderita lumpuh
total. Gerakan-gerakan shalat sangat berguna sebagai terapi pengobatan natural
bagi penderita penyakit pada punggung, kedua lutut dan leher.
4.
Meningkatkan
kinerja otak
Setelah di lakukan penelitian dari sudut pandang ilmu mengenai
kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis (psikoneuroimunologi), ditemukan
bahwa dengan melakukan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak dapat
menerima pasokan darah yang banyak. Pada saat sujud, posisi jantung berada di
atas kepala yang memungkinkan darah mengalir secara maksimal ke otak. Itu
artinya, otak mendapatkan suplai darah yang kaya oksigen untuk memacu kerja
sel-selnya. Dengan mendapatkan pasokan makanan yang sehat secara rutin, otak dapat
bekerja secara maksimal. Dengan demikian, rutin dan istiqamah dalam menjalankan
shalat dapat membantu otak bertambah cerdas.
Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa selain bernilai
ibadah, shalat juga membawa dampak positif bagi kesehatan tubuh dan pikiran.
Semoga bermanfaat.
Refrensi: Kitab
Kearifan Syariat-Menguak Rasionalitas Syariat dari perspektif Filosofis, Medis
dan Sosiohistoris.