I
hate Friday!!!
(Aku benci hari jum’at)
Aku
tak tau ini jalan takdirku atau ini jalan yang harus aku tempuh, saat mama
melahirkan aku ke dunia, dan member nama ARVIE
kepadaku tak ada sedikitpun angan yang terlintas aku akan memilki hari
keburukan.
Pertama,
aku menganggap hal ini hanya kebetulan semata namun, kejadian tragis, aneh, dan
kesialanpun silih berganti di hari yang sama, sialnya hari itu sama dengan hari
dimana aku di lahirkan yaitu hari jum’at.
Di
hari jum’at aku harus menerima mamaku pergi untuk selamanya di usiaku yang ke
sebelas, dihari jum’at aku harus ngalamin kecelakaan hingga aku ter paksa harus
ngorbanin jari kelingking kiriku, di hari jum’at juga aku harus dapetin papa
bersama wanita lain di pelaminan, padahal aku gak mau ada mama kedua dalam
hidupku, di hari jum’at pula aku kehilanhgan berlian liburan di singapura karna
kecerobohanku.
intinya
hari jum’at aku apes!!!
Hingga
pada suatu hari saat ummi (mama baruku) mengajak aku pergi ke pasar untuk
berbelanja keperluan dapur yang tak jauh dari rumah, aku harus menerima
kenyataan pahit lagi ketika ummi hendak menyebrang tiba-tiba sepeda motor dari
arah berlawanan menabrak ummi dengan tragis, seketika ummi ambruk tak sadarkan
diri dengan cucuran darah di kepalanya.
“ummi……!!!
Teriakku histeris.
Ku
lempar semua belanjaan di jalan, ku berlari menuju ummi yang terkapar di jalan,
tangisan mulai terdengar. Akhirnya ummi
langsung di larikan kerumah sakit, tak lama menunggu di luar ummi dirawat papa
datang bersama dengan richo sahabatku.
“bagaimana
keadaan ummi sayang” Tanya papa
memelukku.
“arvie
gak tau pa….!!! dokter masih nanganin ummi di dalam, arvie takut pa! “ jawabku
ter isak di pelukan papa.
“kita
do’ain ummi yang terbaik saja yach!” Richo angkat bicara membuatku lebih
tenang.
Dua
jam menunggu akhirnya dokter keluar dengan keringat bercucuran, wajahnyapun tak
bersahabat tak seperti yang kami harapkan
“maaf,
kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi nyawa pasien tak bias kami
selamatkan“, pasien kehabisan banyak darah” tutur dokter sambil meninggalkan
kami.
Saat
itu pula air mataku deras membasahi pipi, ku dekati ummi yang telah tertutup
kain putih, ku buka kain penutup muka ummi ku lihat wajah cantik ummi pucat
pasi, lebih tenang dari sebelumnya, ku kecup keningnya dank u peluk erat tubuhnya.
“
tuhan, walau dia bukan ibu kandungku, aku sangat menyayanginya dia layaknya
mama yang hadir kembali dalam hidupku berilah tempat ter indah di sisimu,
tempatkan ummi di surga firdausmu amien…! Do’aku sambil menutup kembali kain
putih di wajah ummi.
“yang
sabar ya vie” ucap richo memegang kedua pundak ku. Ku jawab dengan anggukan lemah
ku lirik papa yang mencoba tegar dengan semua ini, walau kesedihan menyelimuti
hati papa namun papa menyembunyikan semua itu dari aku.
Setelah
pemakaman selesai, aku rebahkan tubuh ku di kamar, ku buka buku harian milikku
yang setia mendengarkan curahan hati ku, ku tulis kejadian yang menimpaku saat
ini dan betapa terkejutnya aku ketika ku lihat kalender yang menunjukan hari
jum’at.
“ah…
jum’at sial….! Ku teriak senyaring mungkin ku lempar buku harianku ke tanah dan
ku obrak-abrik semua isi kamar hingga richo sahabatku meleraiku dari belakang,
“loe
apa-apaan sih vie…..? loe sudah gila ya? Loe kenapa? Tanya richo kesal.
“
rich, kenapa sih kesialan yang menimpaku harus hari jum’at….? Ucapku mulai
tenang di pelukan richo. Richopun melepaskan pelukannya dari belakang saat
kesadaran telah memenuhi otakku. Apa loe bilang kesialan…? Di hari jum’at? Itu
kebetulan aja kale vie..? gak ada yang Namanya kayak gituan…! Jelasnya, “ gue janji
dalam waktu dekat loe bakalan menyukai hari jum’at dan loe akan mengenangnya
pula! Camkan itu! Lanjutnya dan meninggalkan aku sendiri di kamar.
Seminggu
lamanya richo gak ada kabar nomer handpondnya pun sudah lama tidak aktiv, aku
mulai gelisah karna hari ini adalah hari jum’at dan hari ini pula aku ulang
tahun yang ke 17. Papa mengajak aku makan malam special di hari ultah ku dan
papa menghadiakan sebuah mubil baru untuk ku, kebahagiaan sesaat aku rasakan
tanpa mama dan ummi memeriahkan hari ultahku. ”aku rindu kalian” bisikku.
Malam
harinya tiba-tiba aku dapatkan sms yang pertama dari richo, senyum manis
tiba-tiba tersungging di bibir ku, richo mengajakku diner malam ini. Kudatangi
restouran ternama bersama richo. “kemana saja sih selama ini..?” tanyaku pada
richo.
“sibuk” jawabnya singkat, O iya, happy bird day ya vei….! Ini buat loe ucapnya lagi menyerahkan kado kecil di hadapanku. Ku buka dan ternyata isinya cincin berlian, richo meraihnya dan dan memekaikan pada jari manis kanan ku.
“sibuk” jawabnya singkat, O iya, happy bird day ya vei….! Ini buat loe ucapnya lagi menyerahkan kado kecil di hadapanku. Ku buka dan ternyata isinya cincin berlian, richo meraihnya dan dan memekaikan pada jari manis kanan ku.
“vie…
gue sayang ama loe, selama ini gue nyimpan persaan gue sama loe, gue sengaja
ngongkapin perasaan ini hari jum’at dan kebetulan ini hari ultah loe, gue mau
jadi pacar loe, apa u mau jadi pacar gue?” ungkap richo membuat aku bingong
harus jawab apa?
“vie..
jawab..! gue srius sayang sama loe. Dan gue harap loe ngerti sama perasaan
gue..! lanjutnya,
“rich,
sebenarnya gue juga sayang sama loe, gue gelisah saat loe gak ngasih gue kabar,
gue ngerasa kehilangan loe saat itu, gue mau jadi pacar loe rich” ucapku lirih.
Tiba-tiba
richo menggengam tanganku dan mengecupnya bergantian.
“Thenk’s
vie gue harap loe gak ngebenci hari jum’at lagi”
“iya
rich”
Makasih
tuhan, kau telah mengirimkan cara terindah agar aku tak membenci haru jum’at,
dengan mengotus richo menjadi pujaan hatiku, aku janji mulai hari ini jum’at 30
desember 2011 aku akan menyukai hari jum’at dan selalu mengenangnya……
The
end
By:
“vicho arviansyach gilbertz”
=che-che
pepenk clalu=
301211