TIDAKKAH ANDA BERPIKIR BAGAIMANA ALLAH CIPTAKAN
SIANG DAN MALAM?
Oleh:
Farid Dimyati. S. Pd. I
“sesungguhnya pada pertukaran
malam dan siang itu dan pada apa yang di ciptakan Allah di langit dan di bumi,
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi orang-orang yang
bertaqwa.” (QS. Yunus : 6)
“siang dan malam” ,
sebuah tanda keagungan Allah yang seringkali terlewatkan, dan salah satu
nikmatnya yang acapkali terlupakan oleh kita umat manusia. Alloh menciptakan
langit dan isinya dengan tatanan yang sungguh menakjubkan, semua
ciptaannya memiliki potensi yang
berbeda-beda, dia tidak ciptakan satu makhluq pun dengan sia-sia, dia simpan
setiktik hikmah dibalik hasil kreasinya sebagai renungan bagi umat manusia .
Diantara i’tibar yang dapat diambil, bahwa dengan rotasi bumi pada
porosnya, dengan matahari sebagai pusat tata surya, terjadilah siang dan malam.
Sebagaimana yang di sebutkan dalam QS. An Naml:88 dan QS. Yasin:38, yang
mengindikasikan perputaran bumi pada
porosnya dan tentang perputaran matahari pada garis edarnya.
Siang dan malam adalah dua
tanda keagungan Allah, yang menunjukkan ilmu dan kecermatannya yang
mengagumkan. Sehingga prediksi kalender melalui perhitungan astronomi, “tidak
ada yang meleset” walaupun telah dihitung bertahun-tahun sebelumnya. Matahari
dengan segala aktifitas manusia, adalah faktor utama yang tidak bisa di
abaikan. Allah menjadikan malam sebagai tempat istirahat, setelah siang hari menjalani
aktifitas kerja yang melelahkan, dengan diselimuti tenangnya kegelapan. Dan di
siang hari, Allah menjadikan segala sesuatu menjadi terang, sehingga memudahkan
manusia mencari penghidupan.
Pada siang hari kita sangat
membutuhkan cahaya, sinar yang di pancarkan oleh matahari akan menghasilkan
pantulan warna berbeda-beda. Penglihatan kita akan sia-sia tanpa keanekaragaman
warna yang disinari olehnya. Pada malam hari kita juga sangat membutuhan
ketenangan, karena setelah matahari terbenam, tubuh kita yang lelah setelah
seharian beherja mendapat kesempatan untuk istirahat, sehingga kekuatan fisik
kembali seperti semula, sesuai firma Allah QS. An Naba’: 10-11 yang artinya,
“dan kami jadikan malam sebagai malam sebagai pakain, dan kami jadikan siang
untuk mencari penghidupan”.
Maka cahaya dan kegelapan
adalah nikmat Allah yang jarang kita sadari, apalagi kita syukuri. Dan
pergerakan tata surya juga adalah kenikmatan, karena dengan itu kita bisa
mengetahui perputaran waktu dan semua itu telah di atur oleh Allah dengan
sebaik-baiknya.
Siang
dan malam saling melengkapi
Matahari di siang hari,
ibarat lampu bagi penghuni sebuah rumah yang dinyalakan sebagai penunjuk dan
penerang. Lalu ketika butuh istirahat dan ketenangan dia akan mematikannya,
lantas dia member kesempatan bagi yang lain untuk memakainya. Ketika belahan
bumi bagian timur mengalami siang hari, maka bumi bagain barat mengalami malam
hari, begitu pula sebaliknya. Maka disadari atau tidak, fenomena gelap dan
terang yang muncul dari keberadaan matahari, memberikan manfaat yang nyata dan melengkapi satu sama lain. Bahkan jika
salah satu dari siang dan malam hilang atau tidak seimbang, maka kelangsungan
makhluk hidup di bumi akan berhenti. Berkaitan dengan prosesi ini, Al Qur’an
mengingatkan kita dalam ayatnya yang berbunyi: “katakanlah: terangkanlah
kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari
kiamat, siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang
kepadamu? Maka apakah akmu tidak
mendengar?” QS. Al Qoshosh:71” ayat Al Qr’an tersebut mengindikasikan
terhentinya kehidupan tanpa keseimbanagn pada keduanya. Karena bagi kehidupan
manusia dan sebagian hewan, siang merupakan sarana mereka mencari penghidupan.
Sedangkan agi tumbuhan, ia sangat bergantung kepada sinar matahari untuk
memproduksi zat-zat makanan melalui sinar matahari dengan zat klorofil,
karbondioksida dan air yang lalu di olah menjadi karbohidrat yang di simpan
menjadi buah. Dan pada malam hari tumbuhan mengeluarkan oksigen yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Siang
dan malam sebagai penunjuk waktu
Adanya hitungan waktu, baik
sehari, sebulan bahkan setahun, bisa kita ketahui dengan siklus pergantian
siang dan malam. Adanya musim dingin, musim gugur, musim semi dan musim panas
merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan flora dan fauna.
Pergantian iklim itu dikareanakan perbedaan intensitas cahaya yang di terima di
suatu tempat berbeda-beda sesuai dengan posisi geografis tempat itu. Di
sebutkan dalam Al Qur’an “dan kami jadikan malam dan siang sebagai dua
tanda, lalu kami hapuskan tanda malam dan kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari
tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan
segala sesuatu telah kami terangkan dengan jelas. QS. Al Isra’: 12.
Ayat tersebut menyebutkan
dengan jelas tanda kekuasaan Allah dalam siklus pergantian siang dan malam,
yakni supaya kita mengetahui hitungan ahun dengan mudah. Tahun Qamariah
(hitungan tahun yang berdasarkan peredaran bulan), tiap tahunnya terdiri dari 354
+ 1/5 atau 1/6 hari. Dan 1/6 atau 1/5 hari ini jika dijumlahkan dengan
tahun-tahun berikutnya, sama dengan satu hari, lebih jelasnya: 354+1/5 hari x 5
= 355 hari. Dan adri satu hari itulah didapatkan jumlah tahun kabisat (355
hari) yang berbeda dengan jumlah tahun lainnya (345 hari). Karena itulah dalam setiap 30 tahun terdapat
11 tahun kabisat dan 19 tahun basithoh dalam pola yang sangat teratur, rapid an
tanpa kesalahan. Konsep ini akan terus berlanjut dan berlaku tiap putaran tahun
serta tidak berubah dengan jadwal yang tidak akan salah sesuai teori kabisat
dan bashithoh.
Kesimpulannya, ayat-ayat
diatas memberitahuakn hikmah penciptan siang dan malam, Pertama,
hikmah penciptaan malam hari dalam gelap dan siang hari dalam terang, adalah
supaya kita mampu bekerja secara maksimal pada siang hari dan beristirahat
dengan tenang dimaam hari. Kedua, supaya kita bisa mengetahui
perhitungan waktu dengan tepat dari siklus pergantian siang dan malam. Jadi
sejauh itulah kakuasaan dan pengetahuan Allah sang pencipta, sehingga kehidupan
di bumi ini akan selalu terjaga dan tetap eksis sampai hari yang telah di
tentukan (hari kiamat tiba). Ketika itulah seluruh system tata surya termasuk
matahari, bumi dan semua yang ada di jagad raya ini hancur dan beganti dengan
bumi, matahri dan lain sebagainya dalam format yang baru. Maha bijaksana Allah
dalam segala sesuatu yang telah diciptakannya. Wallahu a’lam.