HAMPIR
SAJA CINTAKU PERGI
Pagi sudah tiba mentari
pun sudah sudah tampak untuk menyinari sang jagat raya, Ferdi pun bersiapa-siap
untuk melakukan aktivitas sekolahnya di SMAN 1 jakarta, jam sudah menunjukkan
06.45 ferdipun harus cepat-cepat pergi
ke sekolahnya, tak lama kemudian ferdi sampai di sekolahnya dan meletakkan motornya di tempat biasa, tak
terasa ferdi melihat siska, gadis yang sudah lama menjadi pujaan hatinya, sudah
menunggu di depan kelas, “ hai…, udah lama ea?” sapa ferdi “ baru saja nyampek”
oh ea tadi malam emang kemana aku telfon
ko’ ga’ di angkat..?” siska menyambung pembincaraann. “maaf ea… tadi malam
sehabis solat isyak aku langsung tidur soalnya cape’ sekali abis nganter
bokap”, “ aku kiraiin sudah punya simpenan”, ”ea ga’ lah ta’ ada dalam hati ini kecuali kamu”, iya ngerayu ni ye….!!! “, ”gak ko’ Cuma
becanda “, tet…tet… bel berbunyi petanda sekolah masuk, dan merekapun masuk
kelas masing-masing, dan mengikuti pembelajaran dengan penuh konsentrasi.
Disanalah mereka menjalin hubungan dengan penuh kasih asmara dan tumbuh
benih-benih cinta dalam hatinya. UNAS pun sudah di depan mata, tanda akan lulus
dan merekapun sudah memakai cicin tunangan, menuju kepelaminan.
Akhirnya
yang mereka tunggu-tunggu sudah tiba tuk menjalini UNAS, hubungan merekapun
semakin erat, mentari pun sudah menunjukkan taring-taringnya, ferdi dan siska
sudah bersiapa-siap untuk menjalani unasnya. tring…..-tring…. Bunyi telpon siska,
ia pun mengangkatnya, “ sis maaf ea
sekarang aku gak bisa menjemput kamu karena aku jemput bokapku dulu”. ucap novi selaku teman akrab siska “ iya gak
apa-apa nov jika kamu mau ngantar bokapmu “. “ tapi kamu gak marahkan …?
“.tanya novi dengan penuh harap “ gak kok biar aku hubungin ferdi aja”. Iya udah sis, sampai nanti “. Akhirnya siska
mencoba menghubungi ferdi dengan harapan dia bisa menjemputya.”
Assalamualaikum, iya ada apa sis“ ferdi mengawali pembicaraan. “ waalaikum
salam, ferkamu bias gak jemput aku sekarang “ jawabnya panik, “ emangnya novi
kemana “. “ iya novinya lagi ngantar bokapnya”, ujar siska penuh harap,” yaudah
kamu tunggu disana ok..!!!. “ dengan senang hati ferdi langsung berangkat untuk
menjemput pujaaan hatinya. Tit-tit klakson sepeda ferdi berbunyi, siska pun
langsung keluar dan langsung berangkat untuk melakukan unas dengan baik disekolahnya, karena setelah unas mereka
berdua harus siap menetukan tanggal pernikahannya.
Dengan
senang hati ferdi bersiap-siap untuk menemui siska dan novi di café untuk
membicarakan tanggal pernikahan yang telah lama direncanakan itu, 10 menit
kemudian ferdi sampai di tujuan ternyata siska dan novi talah lama menunngu. “
maaf ya..? telah lama menunggu “ ucap ferdi penuh sesal, “ gak
apa-apa gimana fer udah nemuin tanggal yang pas apa belum”. “ belum sis menurut
kamu tangal berapa ya..?”. Tanya ferdi membalikkkan keadaan “ aku sich terserah kamu aja, yang penting
kita bias bersatu sesuai dengan harapan kita dan semoga saja selaras dengan
takdir tuhan amin”, siska hanya bias pasrah dan mengamini dari ucapanya
tadi, “ oh ya… gimana kalau tanggal 10
mendatang, lagiankalian berdua bisa
mensyukuri hasil pelulusan jika kalian
sama-sama lulus nanti, atau setidaknya bisa menghilangkan frustasi jika kalian gagal lulus,
gimana setuju ga…?”. Novi mencoba memberi saran. “ kalau aku sich oke-
oke aja “ jawab siska yang di sertai anggukan setuju dari ferdi. Tanggal 10
telah mereka sepakati undangan yang begitu banyak mulai mereka jalankan, di pernikahan
yang tinggal menghitung jari ferdi
berusaha pergi kesolahan untuk menyebarkan undangan, motornya melaju cepat dengan fikiran yang di
hibur oleh bayangan siska menghilangkan konsentrasi ferdi dan kecelakaan tak
bisa di hindari kejadian menjadi fatal, sehingga taka da kabar sama sekali
tentang ferdi di telinga siska, siska hanya meratapi semua dengan tetesan air
mata orang tua ferdi pun bingung dan tidak tahu dengan keberadaan putranya.
Detik
silih berganti dari masa kemasa yang lain,
sedangkan siska jalani hari-harinya dengan guncangan batin yang begitu
dalam, hingga saat ini kabar ferdi masih hilang, lenyap sedangkan pernikahannya
di depan mata, jadi mau tidak mau posisi ferdi harus di ganti dengan pilihan
ibunya siska, siska merasa lebih hampa bingung dan tak punya daya untuk tetap
bertahan tanpa ferdi. Novi tak tega dengan kondisi sahabatnya itu tanpa sadar hanpondnya bordering yang
mengagetkannya, novi pun terkeju ferdi yang di kabarkan telah tewas dalam
kecelakaan itu ternyata saat ini menelfonnya,
“ assalamualaikum “ salam novi. “ waalaikumsalam,
Novi…? Ini aku ferdi, aku ingin tahu gimana keadaan siska disana”. “ siska
baik-baik aja tapi pernikahannya , aduuuh ceritanya panjang pokoknya jika kamu
masih sayang sama siska kamu datang
kerumahnya besok atau kamu akan menyesal selama-lamanya”. Panik Novi bersamaan
kontak yang putus karena hand pondnya ngedroup,. Disisi lain ferdi merasa
terguncang dengan petanyaan yang begitu besar.hari ini adalah hari yang
menantang dengan seribu pertanyaan tentang pernikahannya bagi ferdi, sehingga
ferdi terus melaju cepat meski kondisinya belum fit demi mengejar cinta yang
akan pergi.15 menit kemudian ferdi tiba di rumah siska semua mata terpana
berdencak kagum,sedangkan siska sudah siap dengan gaun pengantin yang begitu
anggun namun ferdi terkejut disaat di
sebelah siska ada seoarang pria yang
memakai baju pengantin, ternyata ferdi baru saja mendapat penjelasaan dari novi
namun ini semua belum terlambat ucap Novi, “ sudahlah sekarang terserah
siska milih aku atau laki-laki itu “.
Ujarnya dengan suara parau tapi cukup jelas di telinga para undangan yang saat itu masih tak percaya ternganga-nganga melihat yang berdiri di
hadapan siska ternyata ferdi masih
hidup. Siska juga bingung menatap kepada semua orang dengan perasaan yang tak
mungkin siapapun sanggup memilih dalam keadaan seperi ini, siska menatap ibunya
dalam-dalam serta menatap pengantin pria di sampingnya dengan penuh harapan dan
dukungan namun karena cinta yang kuat mampu membuat ibu dan calonnya mengangguk
sebagai isyarat mereka menyerahkan
semuanya pada siska.ahirnya siska pun bangun dari duduknya seraya berlari
kencang menuju ferdiserta memeluknya erat-erat tapi tak sepatah katapun keluar
dari bibir mereka berdua dan para undangan yang hadir itu, novi mencairkan
suasana dengan tepukan tangan dan di susul oleh yang lain, suasana hening
menjadi senyum di saat akad nikad di ganti antara ferdi dan siska mereka saling
berpandang tajam. Air mata sempat
meleleh diantara keduanya di saat ijab kobul di kumandangkan dan di sah kan
oleh para saksi yang hadir pada wakt itu.
Cinta tak bisa di
paksakan , apalagi jodoh yang ada di tangan tuhan tak kan mampu di bentang oleh
siapapun, dan juga manusia di ciptakan untuk mencintai baik antara manusia
dengan tuhannya atau manusia sesama
manusia sebagai mana kisah cinta pertama dalam sejarahyaitu antara nabi adzam dan siti hawa.
Oleh
: marel arief
el
fatta “( bayuates )”