Posting Lengkap

Selasa, 03 Januari 2017

SEBENING CINTA NAJWA (Cerpen Mading Demangan News Edisi 41)


                Sudah satu bulan dari keberangkatan Raihan ke Singapura untuk melanjutkan studynya. Tasanya hampa sekali hidupku tanpa kehadirannya disisiku. Biasanya aku menghabiskan hari-hariku bersama dengannya. Tpi sekarang aku hanya dapat mendengar suaranya lewat telefon.
“Najwa ngelamunin apa sih?”. Suara putri yang serentak mengagetkanku
“Enggak Ngelamunin apa-apa kok”. Jawabku Pada Putri
“Udah jangan khawair. Dia gak bakalan selingkuh kok Disana”.ejek Putri
“Aku udah tahu kok” sambungku sembari tersenyum. Sudah hamper 3 tahun lebih aku berhubungan dengan Raihan.  Dan mungkin setelah Raihan menyelesaikan Studynya kami berniat akan melanjutkan hubungan kami ke jenjang Pernikahan
                Dingin mala mini membuat aku tak bisa memejamkan mata, aku melihat kelayar hp ku sambil tersenyum membaca inbox dari Raihan, yach … memang hampir setiap hari sejak Raihan ke Singapura aku sering inboxan dengannya. Tidak terasa setelah ku terbangun dari tidurku, dan seperti biasa aku memang sering ketiduran saat inboxan dengan Raihan. Raihan pun juga pasti sudah mengerti tentang hal itu, dan aku terkejut dengan suara deringan HP ku dan ternyata itu telepon dari Raihan,” Najwa, aku sangat merindukanmu, dan kamu harus tau sayang, bahwa aku akan selalu menyayangimu,tunggu aku disana, aku akan kembali untukmu” begitulah ucapan Raihan yang  sangat melekat di ingatanku.
                Sudah hampir 4 tahun Raihan berada di Singapura dan aku disini hanya hidup ditemani dengan rasa rindu dalam penantian, yach… aku memang akan terus menunggu Raihan sampai dia kembali untukku,” Najwa aku akan pulang!” kata Raihan dalam telepon padaku”, oh ya ?!” insya allah dua hari lagi aku akan membawamu hidup bersamaku. Kamu mau kan jemput aku ke bandara?” iya sayang aku pasti ikut jemput kamu!” jawabku kegirangan mendengar hal itu,” iya udah sekarang udah malam , kamu tidur aja sayang!” kata Raihan padaku” iya sayang, sampai bertemu dua hari lagi ya!” kataku pada Raihan, dua hari bagiku bagaikan dua abad lamanya aku sudah tidak sabar bertemu dengan Raihan sang pujaan hatiku.
                Jam 11 aku sampai di bandara untuk menjemput Raihan, hari ini aku merasa tidak ada orang yang lebih bahagia di dunia ini kecuali aku yang bahagia atas kedatangan Raihan. Aku tersenyum melihat inbox dari Raihan , yach… sambil menunggu Raihan aku sambil smsan dengannya. “ Najwa, sebentar lagi aku akan sampai di Indonesia, tunggu aku Najwa!”
” begitulah pesan singkat dari Raihan dan selang beberapa jam setelah itu, aku tak dapat sms lagi dari Raihan, aku coba dia tapi tidak ada balasan dan aku mencoba untuk menelponnya tapi tidak aktif. Ada perasaan khawatir yang kini ada dalam hatiku, tapi aku mencoba melawan perasaan itu” ini pasti suatu kejutan dari Raihan, dia pasti mau ngerjain aku!” kataku dalam hati. Sudah hampir satu hari aku menunggu Raihan tapi dia belum juga datang.” Ada apa ini sebenarnya?” Tanya batinku.
                Jam sudah 19.00 wib aku mencoba menelpon mamanya Raihan, dan setelah di angkat aku mendengar sutatu isak tangis dari mama Raihan “ hallo, tante? Tanyaku padanya, Raihan, Raihan Najwa dia sudah tiada, dia sudah meninggalkan kita. Pesawat yang ditumpangi Raihan tiba-tiba jatuh dan mayat Raihan baru saja di antarkan ke rumah”. Aku langsung menutup telpon itu, aku terkejut hatiku hancur mendebgar hal itu, sekarang aku merasa hidupku sudah tiada artinya lagi tanpa kehadiran Raihan
                Hari ini aku berangkat ke rumah Raihan, tapi setelah kutiba disana, bukan sosok Raihan yang ceria dan ramah yang kini ku temui, tapi sebuah batu nisan yang kini ada di hadapanku.” Najwa kemarin malam sebelum Raihan pulang dia sms ke tante, dan tante harap kamu bisa membacanya, karena tante sudah tidak sanggup untuk membacanya Najwa”.
                Lalu mamanya Raihan memberikan hpnya padaku dan perlahan aku membaca pesan singkat dari Raihan itu.
 “ ma, setelah Raihan sampai di Indonesia, mama harus siap-siap, karena Raihan ingin meminang Najwa untuk Raihan jadikan istri”
Begitulah pesan singkat dari Raihan, aku dan mamanya Raihan juga semua orang yang ada disana ikut menangis membaca pesan dari Raihan. Aku langsung duduk di samping kuburan Raihan dan berkata “ aku janji Raihan, sampai aku matipun aku akan selalu menyayangimu, dan aku akan selalu menunggumu untuk menemuiku” kataku sambil menangis

By: Nenk Ailbie
“ Markazul Lughoh “

Unknown

About Unknown

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :